Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir?
Tentunya banyak yang terkaget-kaget dengan banjir di Jakarta. Rumah yang dahulunya dinilai aman ternyata sekarang banjir cukup sedeng …. sedengkul !
Mengapa ?
Ada beberapa alasan mengapa banjir ini tidak seperti yang dahulu ditahun 2002. Banjir tahun 2002 cukup membuat Jakarta lumpuh. Namun kali ini di tahun 2007 hampir 60% kota Jakarta terendam.
Curah hujan.
Curah hujan yang terjadi kali ini relatif lebih besar dibanding tahun 2002. Pada tahun 2002 ketika Istana negara terkena banjir, hanyalah diakibatkan banjir kiriman dari Bogor. Namun tahun 2007 ini curah hujan tidak hanya di Bogor, bahkan di Jakarta sendiri juga terjadi hujan cukup deras hingga lebih dari tujuh jam pada hari Kamis malam (1/02-07).
Curah hujan yang cukup deras ini memang ada yang menganggap akibat perubahan cuaca dan perubahan iklim global.
Kenaikan Muka Air Laut
Pemanasan global memang menunjukkan kenaikan muka air laut. Namun kenaikan ini tidak terasa dalam lima tahun terakhir. Walopun saat ini sangat “diwanti-wanti” atau di peringatkan untuk mulai melihat perkotaan yang berada di kawasan pantai landai misalnya Palembang, Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Kenaikan muka air laut ini tidak hanya karena global, karena kenaikan global ini sangat pelaan. Tetapi kenaikan karena air pasang sangat mungkin mempengaruhi. Kalau tidak salah saat ini kan sedang bulan purnama. Sehingga terjadi pasang purnama.
Kenaikan muka air laut akan membuat air lebih lambat mengalir ke laut. Beda ketinggan yang sebelumnya mampu mengalirkan air dengan cepat dengan gaya gravitasi menjadi berkurang. Kelampabatan pengaliran inilah yang menjadikan air semakin lama surut.
Perubahan topografi
Kalau melihat lokasi banjir yg cukup parah di Jakarta seperti yang trelihat dalam peta sebelumnya. Terlihat bahwa banjir ini lebih banyak pada lokasi yang sudah menjadi pelanggan banjir. Namun banyak juga yag merasa rumahnya baru kali ini terkena banjir.
Banjir tahun 2002 sangat mengagetkan, sehingga banyak sekali penanganan banjir dilakukan dengan pencegahan antara lain meninggikan tanggul, meninggikan rumah. Dan selain itu juga pembangunan perumahan-perumahan baru atau reklamasi kompleks kumuh sebelumnya menjadi kawasan yang dianggap lebih tertata. Namun perubahan topografi ini banyak yang tidak disadari oleh pemilik rumah yang merasa aman di tahun 2002.
Mau langganan?
Isi TuLisaN BagaS :
- Agama (1)
- Astronomi (1)
- Bahasa Indonesia (1)
- Biografi (6)
- Biologi (33)
- Ekonomi (2)
- Elektro (1)
- Global Warming (1)
- IPS (10)
- Lainnya (1)
- Math (3)
- Sains (16)
- Teknologi Komputer (2)
Indahnya Berbagi
Apa siy yang bisa gw perbuat u bangsa ini..biar ga kaya giniii teruuus!!
Irshadi Bagas? Sapa Siy?
- Irshadi Bagas.
- Hanya ada satu mantra yang luar dan tidak ada bandingannya yang telah kutemukan dalam perjalanan spiritual. Sangat ampuh serta membawa manfaat yang luar biasa bagi kedamaian bagi diriku dan semua makhluk yang ada. Mantra itu adalah "SEMOGA SEMUA MAKHLUK SELALU BERBAHAGIA."
Thanks 4 ur Comment Sob!
Followers
3.06.2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Time is Experience!
Today is Ur Day!
Blog Archive nya Bagas
-
▼
2008
(86)
-
▼
Maret
(18)
- Besan dan Satuan
- Emoticon in Frienster
- Benteng Rotterdam
- Bumi yang Lain?
- Global Warning
- Penemuan Planet Layak Huni Pertama Selain Bumi
- Planet Gliese 581 Layak Huni?
- Ledakan Kehidupan Setelah Hujan Meteor
- MAINAN PENINGGALAN PHYTAGORAS
- Keajaiban Matematika
- Basic Math
- Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam
- Gerak
- Hukum Newton
- Sejarah Nusantara pada Era Kerajaan Hindu-Buddha
- Soal UAN/ UAS
- Banjir
- Banjir Lagi
-
▼
Maret
(18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar