11.28.2008

Pelaku Ekomoni


PELAKU EKONOMI

A. Pengertian Pelaku Ekonomi
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, pelaku ekonomi melakukan 2 kegiatan pokok yaitu :
1. memenuhi kebutuhan (konsumsi)
2. membuat alat pemenuh kebutuhan (produksi)

Alat pemenuh kebutuhan dihasilkan melalui serangkaian proses produksi yg membutuhkan faktor produksi.

Faktor produksi antara lain :
• Modal
• Tenaga kerja (SDM)
• Keterampilan

B. Pelaku Ekonomi di Indonesia
1. Rumah tangga keluarga & Masyarakat
Rumah tangga keluarga & masyarakat sebagai pelaku ekonomi, bukan sekedar pemenuhan kebutuhan pokoknya (makan, minum, pakaian) tetapi juga pendidikan & kesehatan.
Rumah tangga keluarga & masyarakat selain sebagai pemakai barang/ jasa juga berperan sebagai penyedia faktor produksi yg dibutuhkan perusahaan.
Rumah tangga keluarga & masyarakat perlu melakukan beberapa kegiatan sbb :
• Bekerja sendiri
• Bekerja untuk pihak lain
• Bekerja sama dengan pihak lain

2. Perusahaan Swasta dan Negara
• Perusahaan Swasta / Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
• Perusahaan Negara / Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Berdasarkan UU Nomor 9 tahun 1969, ada 3 macam BUMN yaitu :
 Perusahaan Jawatan
 Perusahaan Umum (Perum)
 Perseroan Terbatas (PT)
• Perusahaan Daerah / Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

3. Koperasi
• Fungsi dan peran koperasi
• Prinsip Koperasi
• Perangat koperasi
• Modal koperasi
 Modal sendiri
 Simpanan pokok
 Simpanan wajib
 Simpanan sukarela
 Dana cadangan
 Hibah
 Modal Pinjaman
 Koperasi lainnya
 Bank & lembagas keuangan
 Pinjaman dari anggota

Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi di Indonesia :
1. Pembuat & Pelaksana aturan
2. penjamin persaingan yang sehat
3. Penyedia Barang Publik


Pelaku Ekonomi : Pihak2 yg berperan dalam kegiatan ekonomi dalam upaya pemenuhaan kebutuhan sebagai pelaku produksi atau konsumsi.

Bekerja sendiri Melakukan usaha sendiri sebagai wirausaha (buka warung, usaha jahitan dirumah dll)

Bekerja untuk pihak lain Jadi pegawai negri atau pegawai swasta
Bekerja sama dengan pihak lain Dengan tujuan agar usaha lebih berkembang (mengajukan pinjaman kepada bank atau perusahaan lain)

Perusahaan Jawatan Perusahaan yg seluruh modalnya berasal dari anggaran negara yg dikelola menurut aturan penyelenggaraan anggaran negara & kegiatan nya langsung menyangkut kepentingan umum (RRI, RS Cipto Mangunkusumo /RSCM)

Perum Perusahaan yang sebagian besar modalnya berasal darai saham pemerintah & pengelolaannya sesuai dengan tata cara perusahaan & kegiatannya ditujukan u kepentingan umum (Badan urusan logistik/BULOG, Perum Perumahan Nasional, Perum Jasa Tirta dll)

PT Perusahaan dengan modal pemerintah yg pengelolaannya = perusahaan swasta. Saham > 51% harus dikuasai oleh pemerintah & bertujuan mengejar keuntungan (PT. BNI Tbk, PT. Kimia Farma Tbk, PT. Tambang Timah Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dll)



Perusahaan Swasta / Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Perusahaan Swasta / Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)melakukan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi sbb :
1. Sebagai pelaku produksi : mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau ½ jadi.
2. Sebagai pelaku distribusi : melakukan proses penyampaian hasil produksi kepada konsumen
3. Sebagai pelaku konsumsi : membayar tenaga kerja, menyewa mesin atau gedung atau membeli bahan baku.

Peran stategis BUMS :
1. Mitra usaha pemerintah/ koperasi
2. Membantu pemerintah menggali potensi ekonomi yang belum dilakukan oleh pemerintah.
3. Membantu perekonomian nasional
4. Menambah penjadapatan negara melalui pajak
5. Membuka lapangan kerja

Perusahaan Swasta / Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Maksud & Tujuan mendirikan PT adalah untuk :
• menyediakan barang dan jasa yg bermutu tinggi
• berdaya saing kuat
• mengejar keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan

Mengingat peranan & kegiatan BUMN dlm pencapaian tujuan culup luas, maka dalam melaksanakan kegiatannya, BUMN tidak boleh mendesak apalagi mematikan sektor swasta & koperasi.

Ciri-ciri BUMN :
• Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha
• Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan
• Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan
• Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
• Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
• Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat
• Sebagai sumber pemasukan negara
• Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara
• Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
• Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank
• Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan
Tujuan Pendirian BUMN:
• Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara
• Mengejar dan mencari keuntungan
• Pemenuhan hajat hidup orang banyak
• Perintis kegiatan-kegiatan usaha
• Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
Contoh-contoh BUMN :
Perbankan
• PT Bank Ekspor Indonesia
• PT Bank Mandiri Tbk
• PT Bank Negara Indonesia Tbk
• PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
• PT Bank Tabungan Negara
Asuransi
• PT ASABRI
• PT Asuransi Ekspor Indonesia
• PT Asuransi Jasa Indonesia
• PT Asuransi Jasa Raharja
• PT Asuransi Jiwasraya
• PT Asuransi Kesehatan Indonesia
• PT Jamsostek
• PT Reasuransi Umum Indonesia
• PT Taspen
Jasa Pembiayaan
• Perum Pegadaian
• Perum Sarana Pengembangan Usaha
• PT Danareksa
• PT Kliring Berjangka Indonesia
• PT PANN Multi Finance
• PT Permodalan Nasional Madani
Jasa Konstruksi
• Perum Pengembangan Perumahan Nasional
• PT Adhi Karya Tbk
• PT Brantas Abipraya
• PT Hutama Karya
• PT Istaka Karya
• PT Nindya Karya
• PT Pembangunan Perumahan
• PT Waskita Karya
• PT Wijaya Karya
Konsultan Konstruksi
• PT Bina Karya
• PT Indah Karya
• PT Indra Karya
• PT Virama Karya
• PT Yodya Karya
Penunjang Konstruksi
• PT Amarta Karya
• PT Jasa Marga
Jasa Penilai
• PT Biro Klasifikasi Indonesia
• PT Sucofindo
• PT Survai Udara Penas
• PT Surveyor Indonesia
Jasa Lainnya
• Perum Jasa Tirta I
• Perum Jasa Tirta II
• PT Perusahaan Pengelola Aset
Perjan Rumah Sakit
• Perjan RS AB Harapan Kita
• Perjan RS Cipto Mangunkusumo
• Perjan RS Dr. Wahidin
• Perjan RS Fatmawati
• Perjan RS Hasan Sadikin
• Perjan RS Jantung Harapan Kita
• Perjan RS Kanker Dharmais
• Perjan RS Kariadi
• Perjan RS M. Djamil
• Perjan RS M. Husein
• Perjan RS Persahabatan
• Perjan RS Sanglah
• Perjan RS Sardjito
Film
• Perum Produksi Film Negara
Pelabuhan
• PT Pelabuhan Indonesia I
• PT Pelabuhan Indonesia II
• PT Pelabuhan Indonesia III
• PT Pelabuhan Indonesia IV
Pelayaran
• PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
• PT Bahtera Adhiguna
• PT Djakarta Lloyd
• PT Pelayaran Nasional Indonesia
Kebandarudaraan
• PT Angkasa Pura I
• PT Angkasa Pura II
Angkutan Darat
• Perum DAMRI
• Perum PPD
• PT Kereta Api Indonesia
Logistik
• Perum Bulog
• PT Bhanda Ghara Reksa
• PT Pos Indonesia
• PT Varuna Tirta Prakasya
Perdagangan
• PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
• PT PP Berdikari
• PT Sarinah
Pengerukan
• PT Pengerukan Indonesia
Industri Farmasi
• PT Biofarma
• PT Indofarma Tbk
• PT Kimia Farma Tbk
Pariwisata
• PT Bali Tourism & Development Corp.
• PT Hotel Indonesia Natour
• PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
Kawasan Industri
• PT Kawasan Berikat Nusantara
• PT Kawasan Industri Makasar
• PT Kawasan Industri Medan
• PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma
• PT PDI Pulau Batam
Usaha Penerbangan
• PT Garuda Indonesia
• PT Merpati Nusantara Airlines
Dok dan Perkapalan
• PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
• PT Dok dan Perkapalan Surabaya
• PT Industri Kapal Indonesia
Perkebunan
• PT Perkebunan Nusantara I
• PT Perkebunan Nusantara II
• PT Perkebunan Nusantara III
• PT Perkebunan Nusantara IV
• PT Perkebunan Nusantara IX
• PT Perkebunan Nusantara V
• PT Perkebunan Nusantara VI
• PT Perkebunan Nusantara VII
• PT Perkebunan Nusantara VIII
• PT Perkebunan Nusantara X
• PT Perkebunan Nusantara XI
• PT Perkebunan Nusantara XII
• PT Perkebunan Nusantara XIII
• PT Perkebunan Nusantara XIV
• PT Rajawali Nusantara Indonesia
Pertanian
• PT Pertani
• PT Sang Hyang Seri
Perikanan
• Perum Prasarana Perikanan Samudra
• PT Perikanan Samodra Besar
• PT Perikani
• PT Tirta Raya Mina
• PT Usaha Mina
Pupuk
• PT Asean Aceh Fertilizer
• PT Pupuk Sriwidjaja
Kehutanan
• Perum Perhutani
• PT Inhutani I
• PT Inhutani II
• PT Inhutani III
• PT Inhutani IV
• PT Inhutani V
Kertas
• PT Kertas Kraft Aceh
• PT Kertas Leces
Percetakan dan Penerbitan
• Perum Percetakan Negara Indonesia
• Perum Percetakan Uang RI
• PT Balai Pustaka
• PT Pradnya Paramita
Dok dan Perkapalan
• PT PAL
Pertambangan
• PT Antam Tbk
• PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
• PT Pertamina (Persero)
• PT Sarana Karya
• PT Timah Tbk
Energi
• PT EMI (Energy Management Indonesia)
• PT Perusahaan Gas Negara Tbk
• PT PLN
Industri Berbasis Teknologi
• PT Batan Teknologi
• PT Inka
• PT Inti
• PT LEN Industri
Baja dan Konstruksi Baja
• PT Barata Indonesia
• PT Boma Bisma Indra
• PT Krakatau Steel
Telekomunikasi
• Perjan RRI
• PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Industri Pertahanan
• PT DAHANA
• PT PINDAD
Semen
• PT Semen Baturaja
• PT Semen Gresik Tbk
Industri Sandang
• PT Cambrics Primissima
• PT Ind. Sandang Nusantara
Aneka Industri
• PT Garam
• PT Iglas
• PT Industri Soda Indonesia

Perusahaan Swasta / Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Berdasarkan UU No. 5 tahun 1962 & UU No. 6 tahun 1969 tentand Perusahaan Daerah.
Keuntungan/ laba BUMD akan memperbesar Penerimaan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian daerah.
Seluruh modal perusahaan daerah merupakan kekayaan daerah yg dipisahkan, kecuali jika ditentukan oleh UU.
Peran Perusahaan Daerah :
• Sumber pendapatan daerah
• Membantu usaha peningkatan produksi
• Peluasan kesempatan kerja
• Pemerataan kegiatan pembangunan serta pembagian hasil2nya

Pendirian perusahaan-perusahaan daerah terdiri dari 3 jenis yaitu :
1. Perusahaan Daerah Yang didirikan langsung pemerintah daerah dengan modal yg berasal dari kekayaan daerah
2. Perusahaan Daerah yg Berasal dari eks-nasionalisasi perusahaan Belanda yg diserahkan kepada pemerintah daerah
3. Perusahaan Daerah eks-perusahaan negara yang diserahkan kepada pemerintah daerah.

Menurut kegiatan usaha kegiatannya, perusahaan daerah dapat dibedakan menjadi :
1. Perusahaan Daerah yang kegiatannya dibidang pelayanan umum yg menjadi kewajiban pemerintah
2. Perusahaan Daerah yg kegiatannya dibidang yg dianggap amat vital bagi kemanfaatan umum
3. Perusahaan Daerah yang berkegiatannya dibidang usaha komersial yg juga terbuka bagi usaha swasta.

Koperasi

Fungsi dan peran koperasi :
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
• Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
• Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
• Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi


Prinsip Koperasi :

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis
• Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi)
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
• Kemandirian
• Pendidikan perkoprasian
• kerjasama antar koperasi


Perangkat koperasi :

1. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu., termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.

2. Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.

3. Pengawas
Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota



Modal koperasi :
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri:
• Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
• Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
• Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
• Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Modal pinjaman koperasi :
• Anggota dan calon anggota
• Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi
• Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
• Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
• Sumber lain yang sah

11.27.2008

Kelangkaan Sumber Daya & Kebutuhan Manusia


KELANGKAAN SUMBER DAYA DAN KEBUTUHAN MANUSIA

A. Kelangkaan Sumber Daya

1. Kelangkaan Sumber Daya Alam
2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia
3. Kelangkaan Sumber Daya Modal
4. Kelangkaan Sumber Daya Pengusaha

B. Kebutuhan Manusia

1. Pengertian Kebutuhan
Jumlah dan keragaman kebutuhan manusia dipengaruhi oleh hal berikut:
a. Perkembangan zaman
b. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
c. Tingkat perekonomian
d. Keadaan tempat
e. Waktu Pemenuhan
f. Tingkat Pendidikan
g. Agama dan kepercayaan

2. Macam-macam Kebutuhan

a. Kebutuhan menurut tingkat intensitas atau tingkat kepentingan
  • Kebutuhan Primer
  • Kebutuhan Sekunder
  • Kebutuhan Tersier
b. Kebutuhan menurut sifat
  • Kebutuhan Jasmani
  • Kebutuhan Rohani
c. Kebutuhan menurut waktu
  • Kebutuhan saat ini
  • Kebutuhan masa datang
d. Kebutuhan menurut subject
  • Kebutuhan individu
  • Kebutuhan sosial

C. Alat Pemenuhan Kebutuhan
Kelangkaan dapat terjadi apabila terdapat keterbatasan jumlah alat pemuas kebutuhan dari jumlah kebutuhan manusia.

1. Menurut Kelangkaan
  • Barang ekonomi
  • Barang bebas
2. Menurut Hubungan dengan Barang Lain
  • Barang subsitusi (barang Pengganti)
  • Barang komplementer (barang pelengkap)
3. Menurut Wujud
  • Barang abstrak (barang tidak berwujud)
  • Barang kongkret (barang nyata / berwujud)
4. Menurut Tujuan Penggunaan
  • Barang Produksi (barang modal)
  • Barang konsumsi
5. Menurut Kwalitas
  • Barang superior
  • Barang inferior
6. Menurut Proses Pembutan
  • Barang baku atau mentah
  • Barang setengah jadi
  • Barang jadi

D. Skala Prioritas



Pemahaman

Sumber Daya Alam : Segala sesuatu yang terdapat di alam & dibawah permukaan bumi yg secara langsung atau tidak langsung bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan.
Sumber daya Alam dibedakan menjadi :
  • SDA yang dapat diperbaharui
  • SDA yg tidak dpt diperbaharui : Tanah, Air, Udara, Hutan
Sumber Daya Modal : Barang2 (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain misa : uang, bahan mentah, mesin, perkakas dll

Sumber Daya Pengusaha : Seseorang yang menyatukan ketiga sumber (sumber daya alam manusia & modal).
Orang yang mampu menyatukan ke3 nya adalah orang yg memiliki kepandaian dan modal.

Kebutuhan : Keinginan manusia, baik berupa barang atau jasa, yg dapat memberikan kepuasan bagi jasmani & rohani untuk kelangsungan hidupnya.

Kebutuhan Primer : Kebutuhan pokok yg sangat penting & harus dipenuhi agar kelangsungan hidup seseorang tdk terganggu. (pakaian, rumah, makanan & minuman)

Kebutuhan Sekunder : Kebutuhan kedua yg dapat dipenuhi apabila Kebutuhan Primer telah dipenuhi (jam tangan, pendidikan, tas dll)

Kebutuhan Tersier : Kebutuhan kedua yg dapat dipenuhi apabila Kebutuhan Primer & Sekunder telah dipenuhi (perhiasan, mobil dll)

Kebutuhan Jasmani : Kebutuhan fisik atau raga manusia (berkaitan dengan pertumbuhan & perkembangan fisik) contoh : makanan, minuman, olahraga, pakaian dll

Kebutuhan Rohani : Kebutuhan akan berbagai hal spiritual, intelektual, mental & moral (beribadah, berekreasi)

Kebutuhan saat ini : Kebutuhan yang mendesak. Misalnya minuman u seseorang yang haus, obat bagi yg sakit, makanan bagi yg lapar

Kebutuhan yang akan datang : Kebutuhan yg pemenuhannya dapat ditunda sementara karena memerlukan waktu yg cukup lama & bersifat protektif (jangka panjang) yakni untuk berjaga-jaga (menabung, tanah, deposito< asuransi dll)

Kebutuhan individu : (kebutuhan perorangan) kebutuhan yang hanya bermanfaat & diperlukan u diri sendiri. (sepatu, pakaian, buku tulis)

Kebutuhan Sosial : (kebutuhan kelompok) digunakan u kepentingan bersama (rumah sakit, jembatan, kendaraan umum dll)

Barang ekonomi : Alat pemenuhan kebutuhan manusia yg jumlahnya terbatas & u memperolehnya dibutuhkan pengorbanan berupa uang / tenaga (baju, buku tulis, sepatu dll)

Barang bebas : Alat pemenuh kebutuhan yg jumlahnya tidak terbatas dan manusia relatif mudah untuk memperolehnya, hanya tenaga (air, sinar matahari, udara dll)

Barang subsitusi (barang Pengganti) : Alat pemenuh kebutuhan yg dpt digantikan kegunaanya (payung diganti jas hujan)

Barang komplementer (barang pelengkap) : Suatu barang yg akan bermanfaat jika ditambah barang lain ( pen ditambah buku)

Barang abstrak (brg tdk berwujud) : Alat pemenuh kebutuhan yg tdk dpt di lihat, diraba akan tetapi wujudnya dapat dirasakan manfaat & kegunaannya (jasa guru, penjahit dll)

Barang kongkret (brg nyata) : Alat pemenuh kebutuhan dpt dilihat, dirasa & diraba oleh panca indera (pakaian, tas sekolah dll)

Barang Produksi (brg modal) : Barang yg dpt langsung digunakan & dimanfaatkan oleh konsumen, ada yg tahan lama, ada yg cepat habis / basi.

Barang konsumsi : Barang yg dpt digunakan u memproduksi barang2 lain (pabrik, peralatan & mesin)

Barang superior : Barang2 yg berkualitas tinggi (baju yg dijual di butik, barang dgn garansi)

Barang inferior : Barang yg berkualitas kurang baik (barang kaki 5)

Barang baku atau mentah : Barang yg blm diolah lebih lanjut (kayu, hasil tambang dll)

Barang setengah jadi : Barang yg masih perlu proses pengolahan lebih lanjut (kulit u jaket kuli, kelapa sawit u minyak goreng dll)

Barang jadi : Barang yang siap digunakan

Illegal logging : Kegiatan penebangan liar

Skala Prioritas : Daftar urutan kebutuhan pribadi / kelompok yg disesuaikan dengan tingkat kepentingan dan tingkat penghasilan.
Dan menyusunnya diperlukan tindakan rasional

Tindakan Rasional : Menyesuaikan antara penghasilan dengan barang/jasa yg dibutuhkan.

Bagaimana membuktikan bahwa Bumi mengelilingi Matahari, dan bukan sebaliknya?

Pada awal perkembangan sains, orang-orang seperti Copernicus, Kepler, Galileo & Newton berpendapat bahwa alangkah lebih baik (untuk menjelaskan), lebih mudah (secara matematika) & lebih elegan (secara filosofis) bahwa Matahari berada di pusat, sementara Bumi & planet-planet berputar mengelilingi Matahari. Semua punya penjelasan yang memuaskan, secara teori untuk mengatakan hal itu.

Sampai sekarang, pelajaran SMU fisika pun memberikan penjelasan yang jelas & memuaskan, bahwa memang demikian ada-nya. Massa matahari yang jauh lebih besar daripada planet-planet membuat planet-planet harus tunduk pada ikatan gravitasi Matahari, sehingga planet-planet tersebut bergerak mengitari Matahari sebagai pusat. Demikian dari hukum Gravitasi Newton.

Perumusan matematika-nya secara gamblang dan jelas dijelaskan oleh perumusan Kepler, hanya karena Matahari yang menjadi pusat sistem.

Kalau memang begitu ada-nya dan tidak percaya, bagaimana membuktikannya? Gampang, terbang saja jauh-jauh dari sistem tata surya ke arah kutub, dan lihatlah bagaimana Bumi beserta planet-planet bergerak mengitari Matahari. Tentu saja ini adalah pernyataan yang bersikap humor. Tapi ini memang menjadi pertanyaan penting, bagaimana membuktikannya?

Bapak-bapak yang telah disebutkan tadi, tentu saja mempunyai pendapat yang berlaku sebagai hipotesa, dan harus bisa dibuktikan melalui pembuktian yang teramati/eksperimentasi. Apabila eksperimen berkesesuaian dengan hipotesa, maka hipotesa diterima dan itu menjadi teori. Bukankah demikian?

Baik, sekarang bagaimana membuktikannya? Satu-satu-nya cara membuktikan fenomena langit adalah melalui ilmu astronomi, yaitu ketika pengamatan dilakukan pada benda-benda langit lalu memberikan penjelasan ilmiah tentang apa yang sebenar-nya terjadi disana.

Tentu tidaklah mudah memberikan bukti yang langsung bisa menjelaskan secara cespleng bahwa Bumi berputar mengitari Matahari, bukankah lebih mudah mengatakan kebalikannya? Tapi seperti yang telah disampaikan, itu akan menjadi tidak baik, tidak mudah dan tidak elegan untuk menyatakan demikian. Ternyata dari pengamatan astronomi menunjukkan bahwa memang Bumi yang mengitari Matahari. Tidak percaya?

Bukti pertama, adalah yang ditemukan oleh James Bradley (1725). Pak Bradley menemukan adanya aberasi bintang.

Apa itu aberasi bintang? Bayangkan kita sedang berdiri ditengah-tengah hujan, dan air hujan jatuh tepat vertikal/tegak lurus kepala kita. Kalau kita menggunakan payung, maka muka & belakang kepala kita tidak akan terciprat air bukan? Kemudian kita mulai berjalan ke depan, perlahan-lahan & semakin cepat berjalan, maka seolah-olah air hujan yang tadi jatuh tadi, malah membelok dan menciprati muka kita. Untuk menghindari-nya maka kita cenderung mencondongkan payung ke muka. Sebetulnya air hujan itu tetap jatuh tegak lurus, tetapi karena kita bergerak relatif ke depan, maka efek yang terjadi adalah seolah-olah membelok dan menciprat ke muka kita.

Demikian juga dengan fenomena aberasi bintang, sebetulnya posisi bintang selalu tetap pada suatu titik di langit, tetapi dari pengamatan astronomi, ditemukan bahwa posisi bintang mengalami pergeseran dari titik awalnya, pergeseran-nya tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk menunjukkan bawha memang sebenar-nya lah bumi yang bergerak.

Mari kita tinjau Gb.1.

Efek Aberasi Bintang

Aberasi terjadi jika pengamat adalah orang yang berdiri ditengah hujan, dan arah cahaya bintang adalah arah jatuhnya air hujan. Kemudian pengamat bergerak tegak ke muka, tegak lurus arah jatuhnya hujan. S menyatakan posisi bintang, E posisi pengamat di Bumi. Arah sebenarnya bintang relatif terhadap pengamat adalah ES, jaraknya tergantung pada laju cahaya. Kemudian Bumi BERGERAK pada arah EE’ dengan arah garis merepresentasikan lajunya. Ternyata pengamatan menunjukkan bahwa bintang berada pada garis ES’ alih-alih ES, dengan SS’ paralel & sama dengan EE’. Maka posisi tampak binang bergeser dari posisi sebenarnya dengan sudut yang dibentuk antara SES’.Jika memang Bumi tidak bergerak, maka untuk setiap waktu, sudut SES’ adalah 0, tetapi ternyata sudut SES’ tidak nol. Ini adalah bukti yang pertama yang menyatakan bahwa memang Bumi bergerak.

Bukti kedua adalah paralaks bintang. Bukti ini diukur pertama kali oleh Bessel (1838). Paralaks bisa terjadi jika posisi suatu bintang yang jauh, seolah-olah tampak ‘bergerak’ terhadap suatu bintang yang lebih dekat. (Gb.2). Fenomena ini hanya bisa terjadi, karena adanya perubahan posisi dari Bintang akibat pergerakan Bumi terhadap Matahari. Perubahan posisi ini membentuk sudut p, jika kita ambil posisi ujung-ujung saat Bumi mengitari Matahari. Sudut paralaks dinyatakan dengan (p), merupakan setengah pergeseran paralaktik bilamana bintang diamati dari dua posisi paling ekstrim.

Paralaks Bintang

Bagaimana kita bisa menjelaskan fenomena ini? Ini hanya bisa dijelaskan jika Bumi mengitari Matahari, dan bukan kebalikannya.Bukti ketiga adalah adanya efek Doppler.

Sebagaimana yang telah diperkenalkan oleh Newton, bahwa ternyata cahaya bisa dipecah menjadi komponen mejikuhibiniu, maka pengetahuan tentang cahaya bintang menjadi sumber informasi yang sahih tentang bagaimana sidik jari bintang (baca tulisan saya tentang ‘fingerprint of the star’) . Ternyata pengamatan-pengamatan astronomi menunjukkan bahwa banyak perilaku bintang menunjukkan banyak obyek-obyek langit mempunyai sidik jari yang tidak berada pada tempat-nya. Bagaimana mungkin? Penjelasannya diberikan oleh Bpk. Deppler (1842), bahwa jika suatu sumber informasi ‘bergerak’ (informasi ini bisa suara, atau sumber optis), maka terjadi ‘perubahan’ informasi. Kenapa bergeraknya harus tanda petik? Ini bisa terjadi karena pergerakannya dalah pergerakan relatif, apakah karena pengamatnya yang bergerak? Atau sumber-nya yang bergerak?

Demikian pada sumber cahaya, jika sumber cahaya mendekat maka gelombang cahaya yang teramati menjadi lebih biru, kebalikannya akan menjadi lebih merah. Ketika Bumi bergerak mendekati bintang, maka bintang menjadi lebih biru, dan ketika menjauhi menjadi lebih merah.

Disuatu ketika, pengamatan bintang menunjukkan adanya pergeseran merah, tetapi di saat yang lain, bintang tersebut mengalami pergeseran Biru. Jadi bagaimana menjelaskannya? Ini menjadi bukti yang tidak bisa dibantah, bahwa ternyata Bumi bergerak (bolak-balik - karena mengitari Matahari), mempunyai kecepatan, relatif terhadap bintang dan tidak diam saja.

Dengan demikian ada tiga bukti yang mendukung bahwa memang Bumi bergerak mengitari matahari, dari aberasi (perubahan kecil pada posisi bintang karena laju Bumi), paralaks (perubahan posisi bintang karena perubahan posisi Bumi) dan efek Doppler (perubahan warna bintang karena laju Bumi).

Tentu saja bukti-bukti ini adalah bukti-bukti ILMIAH, dimana semua pemaknaan, pemahaman dan perumusannya mempergunakan semua kaidah-kaidah ilmiah, masuk akal dan ber-bobot kebenaran ilmiah. Apakah memang demikian adanya? Seperti yang ungkapkan, sampai detik ini belum ada teknologi yang bisa membuat kita bisa terbang jauh-jauh ke luar angkasa, sedemikian jauhnya sehingga bisa melihat memang begitulah yang sebenarnya. Tetapi, pembuktian metode ilmiah selama ini cukup sahih untuk menjawab banyak ketidak-pahaman manusia tentang posisi-nya di alam. Dan bukti-bukti yang telah disebutkan tersebut cukup untuk menjadi landasan untuk menjawab bahwa memang Bumi mengitari Matahari; dari pengetahuan Bumi mengitari Matahari, banyak hal-hal yang telah diungkap tentang alam semesta ini, sekaligus menjadi landasan untuk mencari jawab atas banyak hal yang belum bisa dijawab pada saat ini.

http://simplyvie.wordpress.com/profile/ benarkah bumi mengelilingi matahari

Magnetar, Medan Magnet Terkuat di Jagat Raya


Bintang Netron merupakan sisa dari bintang masif (sekitar 10-50 massa Matahari) yang mengalami keruntuhan terhadap dirinya sendiri. Bintang ini tersusun dari neutron (partikel sub atom yang tidak bermuatan), dengan massa lebih besar dari massa Matahari (1,35 -2,1 massa Matahari) namun hanya berdiameter 20km.

Bintang ini sangat padat bahkan satu sendok teh materi bintang netron beratnya bisa mencapai 100 juta ton. Karakteristik lainnya dari bintang netron adalah rotasinya yang cepat dan medan magnetiknya yang kuat.

Magnetar merupakan kelas dalam Bintang Netron yang memiliki medan magnet ultra-kuat, diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari bintang netron normal dan menjadikan mereka magnet paling kuat di kosmos. Namun mengapa magnetar bisa tampak bersinar dalam penglihatan sinar X masih menjadi pertanyaan bagi para astronom.

Kali ini, data dari XMM-Newton and Integral orbiting observatories digunakan untuk menguji komponen sinar X dari magnetar.

Sampai saat ini sudah ada 15 magnetar yang ditemukan. Lima di antaranya dikenal sebagai soft gamma repeaters (SGRs) karena mereka secara sporadis menyemburkan letupan (sekitar 0,1detik) sinar gamma berenergi lemah dan letupan sinar X yang kuat. Sisa 10 magnetar lainnya diasosiasikan sebagai anomalous X-ray pulsars atau AXP’s.

Walaupun SGRs dan AXP’s pada awalnya diperkirakan sebagai objek yang berbeda, namun saat ini diketahui mereka memiliki karakteristik yang sama dan aktivitas yang terjadi di dalamnya berasal dari medan magnetnya yang kuat.

Magnetar memang berbeda dari bintang netron normal karena medan magnetik di dalam magnetar diperkirakan sangat kuat dan mampu memilin kerak bintang. Seperti sebuah sirkuit yang diberi tenaga oleh baterai raksasa, kemampuan memilin yang ada di magnetar bisa menghasilkan arus dalam bentuk awan elektron yang mengalir disekeliling bintang. Arus tersebut berinteraksi dengan radiasi yang datang dari permukaan bintang dan menghasikan sinar-X.

Sampai saat ini para peneliti masih belum bisa menguji prediksi yang mereka buat karena tidak mungkin untuk memproduksi medan magnet ultra-kuat dalam laboratorium di Bumi.

Nah untuk memahami fenomena ini, tim yang dipimpin oleh Dr. Nanda Rea dari University of Amsterdam menggunakandata dari XMM-Newton and Integral untuk mencari awan elektron yang rapat di sekeliling magnetar untuk pertama kalinya.

Tim Rea berhasil menemukan bukti kalau arus elektron yang besar memang ada dan bisa diukur kerapatannya yang ternyata memang ribuan kali lebih kuat dari pulsar normal. Mereka juga megukur tipe kecepatan saat arus elektron ini melemah. Dengan data ini dibuat hubungan antara fenomena yang didapat dari observasi dengan proses fisisnya. inilah yang merupakan kunci penting dalam memecahkan teka teki objek langit yang satu ini.

Saat ini Rea dan timnya sedang mencoba membangun dan menguji model yang lebih detil untuk bisa memberi pemahaman yang lebih lanjut akan pengaruh medan magnet yang kuat seperti pada magnetar.

Sumber : ESA

Global Warming - Apa dan mengapa


Sejak dikenalnya ilmu mengenai iklim, para ilmuwan telah mempelajari bahwa ternyata iklim di Bumi selalu berubah. Dari studi tentang jaman es di masa lalu menunjukkan bahwa iklim bisa berubah dengan sendirinya, dan berubah secara radikal. Apa penyebabnya? Meteor jatuh? Variasi panas Matahari? Gunung meletus yang menyebabkan awan asap? Perubahan arah angin akibat perubahan struktur muka Bumi dan arus laut? Atau karena komposisi udara yang berubah? Atau sebab yang lain?

Sampai baru pada abad 19, maka studi mengenai iklim mulai mengetahui tentang kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca, yang bisa mempengaruhi iklim di Bumi. Apa itu gas rumah kaca?

Sebetulnya yang dikenal sebagai ‘gas rumah kaca’, adalah suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri, seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi berada pada temperatur normal, sekitar 30°C, atau kalau tidak, maka tentu saja tidak akan ada kehidupan di muka Bumi ini.

Pada sekitar tahun 1820, bapak Fourier menemukan bahwa atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya Matahari yang masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi merah-infra yang seharusnya terpantul terjebak, dengan demikian maka atmosfer Bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca).

Tiga puluh tahun kemudian, bapak Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, seperti yang kita kenal sekarang. Arrhenius kemudian memperlihatkan bahwa jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.

Semenjak penemuan Fourier, Tyndall dan Arrhenius tersebut, ilmuwan semakin memahami bagaimana gas rumah kaca menyerap radiasi, memungkinkan membuat perhitungan yang lebih baik untuk menghubungkan konsentrasi gas rumah kaca dan peningkatan Temperatur. Jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatduakan saja, maka temperatur bisa meningkat sampai 1°C.

Tetapi, atmosfer tidaklah sesederhana model perhitungan tersebut, kenyataannya peningkatan temperatur bisa lebih dari 1°C karena ada faktor-faktor seperti, sebut saja, perubahan jumlah awan, pemantulan panas yang berbeda antara daratan dan lautan, perubahan kandungan uap air di udara, perubahan permukaan Bumi, baik karena pembukaan lahan, perubahan permukaan, atau sebab-sebab yang lain, alami maupun karena perbuatan manusia. Bukti-bukti yang ada menunjukkan, atmosfer yang ada menjadi lebih panas, dengan atmosfer menyimpan lebih banyak uap air, dan menyimpan lebih banyak panas, memperkuat pemanasan dari perhitungan standar.

Sejak tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa paling tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman pra-industri, itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya stabil pada 430 ppm CO2e (ppm = part per million = per satu juta ekivalen CO2 - yang menyatakan rasio jumlah molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang pasti, sejak 1900, maka Bumi telah mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.

Lalu, jika memang terjadi pemanasan, sebagaimana disebut; yang kemudian dikenal sebagai pemanasan global, (atau dalam istilah populer bahasa Inggris, kita sebut sebagai Global Warming): Apakah merupakan fenomena alam yang tidak terhindarkan? Atau ada suatu sebab yang signfikan, sehingga menjadi ‘populer’ seperti sekarang ini? Apakah karena Al Gore dengan filmnya “An Inconvenient Truth” yang mempopulerkan global warming? Tentunya tidak sesederhana itu.

Perlu kerja-sama internasional untuk bisa mengatakan bahwa memang manusia-lah yang menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) tahun 2007, menunjukkan bahwa secara rata-rata global aktivitas manusia semenjak 1750 menyebabkan adanya pemanasan. Perubahan kelimpahan gas rumah kaca dan aerosol akibat radiasi Matahari dan keseluruhan permukaan Bumi mempengaruhi keseimbangan energi sistem iklim. Dalam besaran yang dinyatakan sebagai Radiative Forcing sebagai alat ukur apakah iklim global menjadi panas atau dingin (warna merah menyatakan nilai positif atau menyebabkan menjadi lebih hangat, dan biru kebalikannya), maka ditemukan bahwa akibat kegiatan manusia-lah (antropogenik) yang menjadi pendorong utama terjadinya pemanasan global (Gb.1).



Dari gambar terlihat bahwa karbon-dioksida adalah penyumbang utama gas kaca. Dari masa pra-industri yang sebesar 280 ppm menjadi 379 ppm pada tahun 2005. Angka ini melebihi angka alamiah dari studi perubahan iklim dari masa lalu (paleoklimatologi), dimana selama 650 ribu tahun hanya terjadi peningkatan dari 180-300 ppm. Terutama dalam dasawarsa terakhir (1995-2005), tercatat peningkatan konsentrasi karbon-dioksida terbesar pertahun (1,9 ppm per tahun), jauh lebih besar dari pengukuran atmosfer pada tahun 1960, (1.4 ppm per tahun), kendati masih terdapat variasi tahun per tahun.

Sumber terutama peningkatan konsentrasi karbon-dioksida adalah penggunaan bahan bakar fosil, ditambah pengaruh perubahan permukaan tanah (pembukaan lahan, penebangan hutan, pembakaran hutan, mencairnya es). Peningkatan konsentrasi metana (CH4), dari 715 ppb (part per billion= satu per milyar) di jaman pra-industri menjadi 1732 ppb di awal 1990-an, dan 1774 pada tahun 2005. Ini melebihi angka yang berubah secara alamiah selama 650 ribu tahun (320 - 790 ppb). Sumber utama peningkatan metana pertanian dan penggunaan bahan bakar fosil. Konsentrasi nitro-oksida (N2O) dari 270 ppb - 319 ppb pada 2005. Seperti juga penyumbang emisi yang lain, sumber utamanya adalah manusia dari agrikultural. Kombinasi ketiga komponen utama tersebut menjadi penyumbang terbesar pada pemanasan global.

Kontribusi antropogenik pada aerosol (sulfat, karbon organik, karbon hitam, nitrat and debu) memberikan efek mendinginkan, tetapi efeknya masih tidak dominan dibanding terjadinya pemanasan, disamping ketidakpastian perhitungan yang masih sangat besar. Demikian juga dengan perubahan ozon troposper akibat proses kimia pembentukan ozon (nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon) berkontribusi pada pemanasan global. Kemampuan pemantulan cahaya Matahari (albedo), akibat perubahan permukaan Bumi dan deposisi aerosol karbon hitam dari salju, mengakibatkan perubahan yang bervariasi, dari pendinginan sampai pemanasan. Perubahan dari pancaran sinar Matahari (solar irradiance) tidaklah memberi kontribusi yang besar pada pemanasan global.

Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa memang manusia yang berperanan bagi nasibnya sendiri, karena pemanasan global terjadi akibat perbuatan manusia sendiri. Lalu bagaimana dampak Global Warming bagi kehidupan? Alur waktu prediksi dan dampak dari perspektif sains dapat dibaca pada bagian kedua tulisan ini.

Mengenal Binokular untuk Astronomi


Apabila kebanyakan dari kita ditanya alat apa yang bisa digunakan untuk melihat keindahan langit, bisa dipastikan teleskop adalah kata yang pertama kita ingat. Padahal ada alat alternatif lain yang mungkin sering kita lupakan. Yaitu Binokular, alat ini mungkin lebih dikenal untuk mengamati objek-objek terestrial. Tapi jangan salah, alat ini sangat memadai untuk mengamati objek-objek astronomi.

Binokular adalah alat yang sangat mudah dibawa kemanapun sehingga memungkinkan untuk melihat berbagai objek dengan lebih cepat tanpa harus kerepotan dengan melakukan bongkar pasang. Tapi banyak sekali jenis binokular yang beredar saat ini, sehingga kita harus pintar memilih binokular yang tepat dan sesuai untuk tujuan yang kita inginkan. Jadi, apabila anda ingin membeli binokular untuk stargazing, semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit petunjuk.

Spesifikasi yang pertama harus diperhatikan untuk memilih binokular adalah aperture atau diameter lensa depan binokular. Semakin besar aperture berarti semakin banyak pula lensa mengumpulkan cahaya. Ukuran aperture ini bisa dilihat dari 2 angka yang biasanya tertulis di tiap binokular. Misalnya 7X35, berarti binokular ini berdiameter 35 mm dan memiliki perbesaran (magnification) mencapai 7x. Kebanyakan binokular berdiameter 35mm, akan tetapi untuk keperluan astronomi sebaiknya anda memilih paling tidak binokular yang berdiameter 40mm.

Untuk fungsi perbesaran, sebaiknya kita memilih binokular yang seperti apa? Perlu dipahami bahwa menggunakan binokular seperti menggunakan teleskop refraktor dengan dua mata sekaligus. Sehingga kita harus memperhatikan cara kerja dan kemampuan mata yang unik untuk tiap orang. Secara umum, untuk keperluan astronomi anda bisa memilih binokular dengan magnification 7x. Disarankan pula apabila anda memilih binokular dengan ukuran yang besar, misalnya 10×50, anda harus menggunakan tripod untuk mendapatkan gambar yang lebih stabil dan tajam.

Karena keunikan masing-masing mata tersebut kita harus memperhatikan spesifikasi yang lain. Yaitu exit pupil binokular, yaitu lebar berkas cahaya yang melewati eyepiece binokular. Exit pupil bisa dihitung dengan membagi besarnya aperture dengan perbesarannya. Misalnya, binokular dengan spesifikasi 7×50 memiliki exit pupil sekitar 7mm. Pada umumnya ukuran exit pupil mata manusia pada siang hari adalah 2 mm dan pupil akan membesar ketika menerima lebih sedikit cahaya. Untuk stargazing biasanya digunakan binokular dengan exit pupil sekitar 5mm. Tetapi akan lebih baik apabila exit pupil binokular disesuaikan dengan besarnya pupil mata kita. Sebagai informasi besar pupil mata manusia sangat bergantung pada umur. Secara umum besar pupil mata manusia dengan kondisi sedikit penerangan kurang lebih 7 mm, untuk orang yang berumur 30 tahun ke bawah. Dan sekitar 5 mm untuk 40 tahun ke atas. Apabila kita menggunakan binokular dengan exit pupil yang lebih besar dari ukuran besar pupil mata, cahaya yang datang tidak sepenuhnya dapat diterima oleh mata sehingga mengakibatkan gambar terlihat lebih redup.

Field of View (FOV) atau medan pandang adalah hal yang juga harus anda perhatikan. FOV ini biasanya dikenali dengan berapa derajat besarnya FOV. Secara umum semakin besar FOV berarti medan pandang semakin luas, tetapi perlu diketahui semakin besar perbesaran akan mengurangi besarnya FOV. Kebanyakan binokular memiliki FOV sekitar 6 deg sampai 7 deg.

Satu hal yang sangat penting pula adalah tipe prisma yang digunakan oleh binokular. Terdapat dua tipe prisma yang digunakan, yaitu porro dan roof. Berikut adalah ilustrasi jalannya cahaya dengan dua jenis prisma yang berbeda.



Untuk keperluan astronomi disarankan anda memilih binokular dengan porro prisma. Binokular dengan kualitas tinggi dibuat dari barium crown glass (BaK-4). Dan akan lebih sempurna apabila coating lensanya Fully multy-coated. Hati-hati jangan memilih binokular dengan coating lensa ruby coated, karena jenis coating lensa ini diperuntukan untuk keadaan yang terang.

Yang terakhir adalah kolimasi, kolimasi dalam pemilihan binokular ini berarti antara optik dan mekaniknya teralign dengan sempurna. Bagaimana cara mengenali binokular yang terkolimasi? Coba gunakan binokular yang akan dipilih dengan mengamati objek yang jauh, dekat, dan objek antara jarak dekat dan jauh. Apabila anda tidak dapat memfokuskan objek-objek tersebut berarti ada masalah kolimasi pada binokular tersebut. Kolimasi binokular juga bisa dilihat dengan cara menfokuskan binokular dengan menutup sebelah mata, apabila kita tidak bisa menfokuskan dengan cara ini berarti ada masalah dengan kolimasinya.

Mengenai harga binokular tentunya bervariasi bergantung spesifikasinya. Tapi tentu saja harga lebih bisa dijangkau dibandingkan dengan harga teleskop. Binokular kecil untuk astronomi harganya berkisar 25$, sedang untuk ukuran sedang bervariasi antara 50$ sampai 75$. Dan untuk ukuran besar harganya mulai dari harga 100$.
Template by : x-template.blogspot.com